Selasa, 30 Juni 2009

Kisah nyata: masturbasi dengan gadis berjilbab

Kisah ini kualami sendiri sekitar 6 tahun yang lalu. Atau sekitar tahun 2002. Cerita ini benar-benar terjadi, hingga aku sendiri tidak mungkin menceritakan pada istriku. Sebut saja namaku Iwan, aku seorang aktifis, hingga pergaulanku pun di sekitar perempuan yang berjilbab lebar. Aku menjadi salah satu staff dalam organisasi tersebut. Suatu ketika kami sepakat untuk rapat di sekretariat, hari itu agak sepi, maklum mahasiswa lain sedang sibuk kuliah, aku sendiri sudah tiba di sekre tersebut dengan menggunakan kunci yang disembunyikan di dekat pot bunga.

Aku mengisi waktu dengan membaca majalah-majalah yang ada di ruangan tersebut. Tak lama kemudian ada suara pintu depan terbuka, kemudian langkah kaki masuk ke dalam ruangan. Ruangan antara pria dan wanita di sekre kami terpisah, namun terhubung dengan satu pintu. Dari suaranya yang menegurku, aku tahu kalau itu salah satu staff dalam bagian yang sama, namanya kalau tidak salah Fera. Hmm sebenarnya anaknya tidak terlalu cantik, agak sawo matang. Singkat cerita, suasana sekre masih sepi, hanya kami berdua, dan tanpa berbincang-bincang sedikitpun. Tiba-tiba ia menegurku “Akh, saya mau kebelakang sebentar”. Itu artinya ia akan melewati ruanganku dan aku harus segera menyingkir. Aku segera beranjak masuk kedalam satu ruangan yang tertutup, menunggu Fera lewat dan masuk ke kamar mandi.

Tak lama kemudian aku mendengar suara gayung di dalam kamar mandi. Entah kenapa, tiba-tiba pikiranku saat itu menjadi liar, aku membayangkan yang macam-macam. Tak kuasa aku menahan pikiranku sendiri, aku segera bergegas secara perlahan masuk ke kamar mandi di sebelah kamar mandi perempuan. Secara sangat perlahan. Kemudian aku tutup pintu dan segera kukunci. Aku masih mendengar suara yang agak berisik dari kamar mandinya, seperti suara kucuran air. Lalu aku segera memanjat dinding, dan mengintip dari atas..uhhh..luar biasa, aku hampir tidak sadar dengan pandanganku saat itu. Aku melihat Fera tidak menggunakan jilbab besarnya serta ia masih menyingkapkan rok panjangnya. Kulihat di gantungan pintu kamar mandi tersebut, sebuah celana dalam hitam yang tergantung.

Aku terus memandang paha mulusnya yang terlihat jelas, sambil tak terasa kontolku mengeras dengan sendiri. Perasaanku saat itu sungguh berdebar-debar. Baru kali ini aku melihat paha seorang perempuan yang berjilbab lebar, serta rambutnya yang biasanya selalu tertutup rapat. Tak lama kemudian ia segera menyiram air, dan segera mengenakan celana dalam serta jilbabnya kembali. Kemudian aku bergegas untuk segera turun, dan keluar secara perlahan sebelum ia keluar.
Sesampainya aku kembali ke dalam kamar itu, perasaanku sungguh kalut luar biasa. Berdegup kencang membayangkan bersetubuh dengannya. Namun segera kutepis bayangan itu, karena aku sadar tidak mungkin melakukannya dengan seorang perempuan yang alim itu. Dari dalam ruangan tersebut akupun bisa mendengar suara langkahnya masuk ke dalam ruangan sebelah.

Lalu aku segera keluar menuju ruang tamu. Masih menunggu staff yang lain yang agak terlambat. Lama mungkin aku menunggu saat itu. Tapi entah aku tidak mendengar suara sedikitpun dari dalam kamar Fera. Tiba-tiba perasaan nakalku kembali muncul, ingin melihat ke dalam kamar tersebut. Kuberanikan diri dengan perlahan membuka pintu kamar..ooh alangkah kagetnya aku, ternyata dia sedang tertidur. Fera tertidur dengan membuka jilbab besarnya. Akupun yang sudah kalut itu mulai memberanikan diri untuk mendekatinya. Kulihat tidurnya nyenyak sekali.

Aku pelan2 mencoba membuka 2 kancing atas jubahnya. Kuintip payudara putihnya yang terbalut oleh bh warna hitam. Kuberanikan diri untuk menyentuhnya sedikit. Perasaanku berdegup kencang, namun aku sangat menikmatinya. Kuraba putingnya perlahan, sambil tanganku yang satu lagi meraba-raba kontolku. Uggh aku makin tidak karuan. Kemudian karena aku sudah tidak tahan, kucoba menyingkap jubah bawahnya yang panjang, terlihat ia masih menggunakan kaos kaki, dan celana dalam hitamnya tadi..kuraba perlahan..kusentuhkan ujung jariku ke sisi celana dalam yang tersembul bulu kemaluannya..wahh..aku pun makin tak karuan. Bulu-bulunya berwarna hitam tipis. Pahanya yang mulus masih tercium bau semerbak aroma sabun. Rupanya tadi ia mencuci dengan sabun. Aku pun semakin memberanikan diri, ketika ia masih saja diam tertidur.

Kusingkap roknya lebih ke atas lagi, sehingga aku bisa melihat perutnya dan vaginanya yang tertutup celana dalam. Kurebahkan badan ku di dekat pahanya, sambil kuarahkan kepalaku dekat dengan celana dalamnya. Jatungku terus berdegup kencang. Aku tidak berani membayangkan jika ada staff lain yang masuk ke rumah dan memergokiku. Tapi aku sudah gelap mata.

Kucium pelan-pelan celana dalamnya yang berwarna hitam persis di depan vaginanya. Bau yang semerbak ditambah dengan adanya bulu kemaluan yang tipis membuatku semakin terangsang. Terus kuraba pelan celana dalamnya, sambil perlahan aku memegang kontolku yang sudah mengeras sejak tadi. Luar biasa sensasi yang kudapatkan. Kemudian kubuka sedikit celana dalamnya, kulihat vaginannya yang berwarna merah, rapat dan seksi. Belum pernah kulihat pemandangan langsung seperti ini. Dia masih saja terlelap dalam tidurnya. Lalu pelan-pelan kubuka celana panjang dan celana dalamku, dan mulai kugesek-gesekkan ke depan vaginanya yang masih memakai celana dalam. Ohh..aku mulai kenikmatan, membayangkan bersetubuh dengannya. Seorang perempuan aktifis jilbab besar. Karena aku sudah tidak sabar, mulai ketekan sedikit kemaluanku ke celana dalamnya. Maju mundur seperti orang yang sedang berhubungan intim. Aghh..akhirnya aku merasakan akan ejakulasi, dan tak lama kemudian..aghhh..kutahan sedikit eluhanku.

Aku orgasme dengan sperma yang banyak yang memenuhi celana dalamnya. Agh aku mulai lemas, kesadaranku mulai pulih..aku segera mengenakan celana dalam dan celana panjangku dan aku segera bergegas mengambil tas ku serta keluar dari rumah sekre itu. Perasaanku saat itu agak bersalah namun juga merasakan sensasi yang luar biasa. Sejak itu aku tidak aktif lagi di organisasi tersebut, dan tidak ada satupun yang menegurku. Aku pikir mungkin Fera juga takut kalau bercerita dengan temannya apa yang telah terjadi ketika ia bangun tidur, tapi entahlah, sejak itu aku jarang bertemu dengannya. Sesekali aku sempat bertemu di jalan, namun dia diam saja, kadang aku berpikir, apakah ia waktu itu benar2 tidur atau justru ia pura-pura tidur dan menikmati permainanku saat itu..entahlah..

7 komentar:

  1. KALO LO GAK SEGERA TOBAT AND HAPUS SEMUA TULISAN BLOG INI, LO AKAN KITA CARI.. JUGA FILE D KOMPI LO..... INI PERINGATA TERAKHIR. LO DAH MENGHINA AGAMA, TAHU GAK LO,,,

    BalasHapus
  2. dasar asssuuu....anjing tengik...bangsat laknat..
    hapus cepet tulisan lu....setan !!!

    BalasHapus
  3. kenapa harus dihapus.. emang banyak cewek jilbab kayak gitu.. JANGAN MUNAFIK...
    memek jilbab emang enak man......

    BalasHapus
  4. Ah, ceritanya gak bermutu. G' usah di komentari juga tetep g' bermutu. Yg nulis ja g' bermutu.

    BalasHapus
  5. Udah diem aj.. Ngapain sih...

    BalasHapus
  6. Asli,w j dah 3 cwe brjilbab yg prnh w pcrin dan smpe skrg msh w entot

    BalasHapus
  7. I'm Sonja McDonell, 23, Swiss Airlines Stewardess with current 13 oversea towns, very tender with lots of fantasies in emergency cases during oversea flights in my wonderful job. Indonesian girls are very beautiful, but lesbian relations are rather impossible. I think, it's the conservative education in the families & in the schools. Some few exceptions?
    Sonjamcdonell@yahoo.com

    BalasHapus